Definisi Cinta

Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

Cinta

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Alasan Memilih Nama Cinta dan Kasih Sayang

Saya memilih judul ini karena judul ini sangat menarik dan memiliki banyak kata-kata atau kalimat yang berhubungan dengan judul ini.
Siapa yang ngga mengenal cinta???
Pasti semua sudah tahu cinta itu apa.

Apakah Cinta Itu


Apakah cinta itu?
Inilah jawabannya menurut profesi guru :
Bahasa Indonesia :
Cinta, Senin hingga Jumat dan Minggu merupakan kata benda, sedangkan malam minggu merupakan kata kerja.
Ekonomi :
Wahai cinta, berhati-hatilah dengan factor ekonomi, karena inti dari ekonomi dapat menghambat pertumbuhan cinta, khususnya untuk orang matre alias mata duitan.
Geografi :
Cinta sejati menambah angka kelahiran, sedangkan cinta yang terpaksa akan sama dengan pembunuhan yang dapat meningkatkan kematian.
Matematika :
1+1 = 2, angka dua merupakan bilangan bulat positif dari hasil penggabungan rasa suka, setia dan pengertian. Sedangkan untuk hasil bilangan bulat negative lebih merupakan perpaduan dari sifat egois, cemburuan, dan pengkhianatan.
Kimia :
Unsur cinta banyak ditemukan di golongan IIA, karena perpaduan dua perasaan dan perilaku manusia, yakni Be (Belaian), Mg (Megang-megang), Ca (Ciuman), Sr (Sentuhan Mesra), Ba (Rabaan), dan Ra (Remasan). Semuanya itu, disatukan di laboratorium dalam keadaan gelap atau remang-remang.
Inilah jawaban yang lain :
Programmer Java :
Cinta dapat dibuat dengan berbagai cara. Ada yang dibuat dengan report tersendiri, ada yang menggunakan Applet sederhana atau cinta gerak cepat, dan ada yang menggunakan class-class sendiri untuk level yang agak rumit alias perlu pihak ketiga untuk pendekatan.
Tukang Kebun :
Cinta bak bunga yang sedang dipupuk, jika bunga itu layu, maka sama artinya dengan patah hati. Jika mekar, maka keindahannya bak memenuhi seluruh kebun bunga.
Dukun :
Cinta ditolak? Malah menjadi rezeki, karena pepatah mengatakan "Cinta ditolak dukun bertindak"
Pencipta Lagu :
Cinta biarkan ada dan kita takkan berpisah, hanya maut yang bisa memisahkan cinta.
Artis :
“Cinta, dicari Rangga tuh!”

Arti Cinta dan Waktu


Cinta adalah sesuatu hal yang sulit kita tebak karena terkadang cinta dapat membuat kita sakit dan dapat membuat kita melupakan segalanya cintapun dan memberikan kegembiraan,dan yang paling utama bagi kita, cinta dapat memberi kesejukan,karena cinta tak dapat kita sentuh tp hanya bisa kita rasakan dalam hati dan jiwa kita,seperti embun yang datang dipagi hari dan hembusan angin yang membuat kita sejuk tp tak dapat kita sentuh.cintailah cinta dengan cinta karna cinta adalah anugrah namun derita-nya tiada akhir,cinta dan waktu adalah hal yang berada diluar kuasa,kita cuma bisa merasakan,cinta dan waktu adalah perkara ghaib,mari kita renungkan,sedangkan raja ghaib adalah Dzat yang maha hidup dan berdiri sendiri, dialah yang menciptakan cinta dan waktu jadi barang siapa bijaksana menggunakan keduanya mudah-mudahan ia akan selamat dari api neraka yang amat menyakitkan dan menghinakan cintailah seseorang seperti angin jangan pernah mencintai seseorang seperti bunga, karna bunga akan gugur di kala musim berganti,tp angin tidak akan berubah, angin akan berhembus setiap saat walau musim berganti.
kita tau karna waktu ada cinta tanpa adanya waktu mungkin tak pernah bertemu dan benci nantinya, cuma waktu yang bisa membantu cinta karena hanya waktulah yang dapat membalas cinta dan hanya waktulah yang bisa menjawab cinta maka jangan pernah sia-siakan cinta dikala ada waktu yang mendukungnya...

Makna Cinta


Mungkin akan begitu menyakitkan atau akan menyebabkan rasa sakit dan menderita tapi jika kau tak mengikuti hati kamu akan menangis
Jauh lebih pedih saat kita menyadari bahwa kita baru mencintai seseorang
Jangan berharap seseorang mencintai mu percis seperti kamu mencintainya
Seorang pecinta terbaik adalah sahabat yang terhebat
Cinat tak pernah begitu indah jika tanpa persahabatan
Jangan pernah takut untuk jatuh cinta
Cinta bukan sekedar perasaan tapi sebuah komitmen
Cinta tak perlu berakhir bahagia karena cinta tak perlu berakhir
‘Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan’
Cinta tidak dating dari bibir lidah dan pikiran melainkan dari hati
Jika mencintai harus siap menerima penderitaan karena mengharapkan kebahagiaan akhir dari sebuah cerita sedangkan penderitaan adalah awal dari kebahagian.
Lebih baik kehilangan harga diri dan ego bersama orang yang kita cintai daripada kehilangan orang yang kita cintai karena ego tak berguna saat itu.
‘ Bagaimana aku akan mengatakan selamat tinggal pada seseorang yang tidak pernah ku miliki !!!!’
Kenapa tetes airmata jatuh demi orang yang tak pernah menjadi kepunyaan ku!!!
Kenapa aku merindukan orang yang tak pernah bersama ku ?
Kenapa aku mencintai seseorang yang cintanya tak pernah untuk ku…..
Jangan mencintai seseorang seperti bunga karna bunga mati kala musim berganti
Cintailah dia seperti angin karena angin berhembus selamanya.
Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan lah dalam pikiranmu bahwa ada seseorang yang bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali serpihan-serpihankaca itu sehingga akan menjadi utuh kembali …..
Mencintai bukan untuk memiliki tapi sarana untuk mendewasakan diri
“Dream can change but Love is forever” 

Pria lebih menderita karena putus cinta


Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang
pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak Hubungan
cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan
kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan
keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat.
Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan
sumpah serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta
yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang
paling menderita akibat putus cinta?
Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health.
Ia menolak anggapan umum bahwa Pria lebih tegar daripada wanita dalam
menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?
Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya
dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan
pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal
tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah
reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak
gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat
lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan
perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita
yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan
emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika
mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat
menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.
Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah
satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca
putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak
teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan
bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan
emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal
yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita
mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu
kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum,
agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain,
cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru
beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia
berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia
kembali lagi dengan si mantan.
Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi.
Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat
membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun
setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya,
barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang
untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama
mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu
menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka
sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih
tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat
pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya,
hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status
menjadi mantan pacar.
Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal.
Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa
sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan
pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin
merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen,
bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang
bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar
bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya
tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan
keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan
bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman
sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat
menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama,
dan bukannya sekedar variasi aktivitas.
Menurut
Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan
mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan
dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda
memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?